MANFAAT ANDA MELAKUKAN MCU

MANFAAT ANDA MELAKUKAN MCU

Mengenal Virus Covid-19 dan Pemeriksaanya




        Teman – teman di masa sekarang ini kita di gegerkan dengan serangan virus yang sering diberitakan di berita dan sosial media, yaitu pandemi Covid-19 ini. Virus Corona yang dikabarkan pertama kali ditemukan di kota WUHAN, CINA dimana penyelidik dari WHO diperkirakan dari pasar basah di WUHAN dimana virus diyakini berasal dari kelelawar yang berpindah kemanusia. Tetapi kabar itu masih dalam penyelidikan.

WHO rencana akan melakukan penyelidikan berkaitan dengan asal usul Virus Corona ini januari 2021.
        Virus ini sudah memakan korban jiwa jutaan di seluruh dunia. Tercatat pada tanggal 23 Desember 2020 dari 222 Negara terkonfirmasi 76.382.044 jiwa dan tercatat meninggal  1.702.128 Jiwa. Sedang di Indonesia Positif

685.639 Jiwa Sembuh 558.703 Jiwa Meninggal 20.408 Jiwa (https://www.covid19.go.id).

        Untuk mengetahui seseorang terkena virus Corona-19 ini, ada beberapa jenis pemeriksaan. Pemeriksaan yang banyak sekarang ini ada 3. Mulai yang sederhana yaitu pemeriksaan antibody, pemeriksaan antigen sampai pemeriksaa PCR (Polymerase Chain Reaction) yaitu Swab.

Yuk kita kenal pemeriksaan Covid-19 apa saja…

1.  Pemeriksaan Rapid Tes Sars-CoV-2

        Rapid test antibodi adalah tes diagnostik cepat Covid-19 yang dijalankan untuk mendeteksi keberadaan antibodi dalam darah. Ketika terinfeksi corona, tubuh akan menghasilkan antibodi dalam beberapa hari atau pekan kemudian.Dalam penelitian, respons antibodi pada sebagian besar pasien Covid-19 baru muncul pada pekan kedua setelah infeksi. Kekuatan respons ini berbeda pada setiap orang.
        Faktor yang berpengaruh antara lain umur, nutrisi, tingkat keparahan penyakit, dan adanya penyakit penyerta.

        Selain itu, ada potensi reaksi silang kemunculan antibodi akibat adanya jenis virus selain SARS-CoV-2. Sebab, rapid test tidak secara spesifik memeriksa SARS-CoV-2. Artinya, hasil tes bisa jadi positif atau reaktif tapi bukan disebabkan oleh Covid-19.

Jika Hasil Negatif

·         Peserta tes diarahkan agar menjalani isolasi mandiri.

·         Bila gejala makin berat saat isolasi, harus langsung ke fasilitas kesehatan. Jika gejala tak meningkat, harus test lagi sepuluh hari kemudian.

·         Bila setelah tes lagi hasil masih negatif, gejala yang muncul bukan Covid-19.

·         Bila setelah tes lagi hasil positif, peserta menjalani swab test RT-PCR dua kali dalam dua hari berturut-turut

·         Bila hasil swab test RT-PCR negatif, berarti penyakit bukan Covid-19. Bila hasil positif, peserta menjadi pasien Covid-19.

·         Pasien Covid-19 yang tak menunjukkan gejala atau gejalanya ringan bisa mengisolasi mandiri di rumah. Bila gejala sedang, pasien dirawat di rumah sakit darurat. Sedangkan bila gejala berat, pasien harus dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.

Jika Hasil Positif

·         Peserta tes segera diminta mengikuti swab test RT-PCR dua kali dalam dua hari berturut-turut.

·         Bila hasil swab test RT-PCR negatif, berarti penyakit bukan Covid-19. Bila hasil positif, peserta menjadi pasien Covid-19.

·         Pasien Covid-19 yang tak menunjukkan gejala atau gejalanya ringan bisa mengisolasi mandiri di rumah. Bila gejala sedang, pasien dirawat di rumah sakit darurat. Sedangkan bila gejala berat, pasien harus dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.

2.  Pemeriksaan Rapid Test AG SARS-CoV-2

        Apa Itu Rapid Test Antigen (Swab Antigen) atau yang lebih dikenal dengan Rapid test antigen adalah tes diagnostik cepat Covid-19 yang dilakukan untuk mendeteksi protein virus (antigen) dalam jumlah cukup banyak, kemudian antibodi di alat rapid test. Selanjutnya menghasilkan sinyal positif rapid test antigen.

        Itu sebabnya rapid test antigen paling baik dilakukan ketika orang baru saja terinfeksi. Sebelum antibodi muncul untuk melawan virus yang masuk ke tubuh, ada peran antigen yang bertugas mempelajarinya. Keberadaan antigen itulah yang dideteksi.


 
        Seperti rapid test antibodi, ada kemungkinan hasil rapid test antigen tak akurat. Salah satu alasannya virus yang dipelajari antigen bisa jadi bukanlah SARS-CoV-2, melainkan virus lain seperti influenza.

Jika Hasil Negatif

·         Peserta tes diarahkan agar menjalani isolasi mandiri.

·         Bila gejala makin berat saat isolasi, harus langsung ke fasilitas kesehatan. Jika tak ada gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dalam 10 hari, mesti tes antibodi.

·         Bila hasil tes antibodi negatif, gejala yang muncul bukan Covid-19. Bila hasilnya positif, peserta menjalani swab test RT-PCR dua kali dalam dua hari berturut-turut

·         Bila saat isolasi muncul gejala ISPA dalam kurang dari 10 hari, harus rapid tes antigen ulang.

·         Bila hasil tes antigen negatif, harus tes antibodi 10 hari kemudian. Bila hasilnya positif, peserta menjalani swab test RT-PCR dua kali dalam dua hari berturut-turut

·         Bila hasil tes RT-PCR negatif, berarti bukan Covid-10. Bila hasil positif, peserta menjadi pasien Covid-19.

·         Pasien Covid-19 yang tak menunjukkan gejala atau gejalanya ringan bisa mengisolasi mandiri di rumah. Bila gejala sedang, pasien dirawat di rumah sakit darurat. Sedangkan bila gejala berat, pasien harus dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.

Jika Hasil Positif

·         Peserta tes segera diminta mengikuti swab test RT-PCR dua kali dalam dua hari berturut-turut.

·         Bila hasil swab test RT-PCR negatif, berarti penyakit bukan Covid-19. Bila hasil positif, peserta menjadi pasien Covid-19.

·         Pasien Covid-19 yang tak menunjukkan gejala atau gejalanya ringan bisa mengisolasi mandiri di rumah. Bila gejala sedang, pasien dirawat di rumah sakit darurat. Sedangkan bila gejala berat, pasien harus dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19.

 

3.  Pemeriksaan Swab Tes RT-PCR SARS-CoV-2 RNA
        Pemeriksaan Swab RT-PCR (Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction) atau sering disebut dengan Swab PCR merupakan jenis pemeriksaan yang memiliki tujuan untuk menegakkan diagnosa dari penyakit Covid-19.

        Pemeriksaan Swab PCR menggunakan sampel lendir yang dapat diambil melalui hidung (nasofaring) atau mulut (orofaring). Hasil pemeriksaan Swab PCR ini akan benar-benar menunjukkan keberadaan virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 di dalam tubuh pasien.

        Tahapan prosedur pemeriksaan Swab PCR ini yaitu, alat swab / dacron yang akan diusapkan ke area belakang hidung/ nasofaring untuk memperoleh sampel cairan atau lendir yang ada di area ini. Kemudian sampel yang diambil akan di analisa.

        Virus penyebab COVID-19 merupakan virus RNA, deteksi virus ini dengan tes PCR akan diawali dengan proses konversi (perubahan) RNA yang ditemukan di sampel menjadi DNA.

        Proses mengubah RNA virus menjadi DNA dilakukan dengan enzim reverse-transcriptase, sehingga di sebut dengan Reverse-Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

        Setelah RNA diubah menjadi DNA, barulah alat PCR akan melakukan amplifikasi atau perbanyakan materi genetik ini sehingga bisa terdeteksi. Jika alat  PCR mendeteksi RNA virus Corona di sampel nasofaring yang diperiksa, maka hasilnya dikatakan positif.

Hasil Pemeriksaan Swab PCR

        Hasil pemeriksaan Swab PCR ada dua macam yaitu positif dan negatif. Hasil positif menandakan adanya virus SARS-CoV-2. Hasil negatif berarti tidak ditemukan adanya virus SARS-CoV-2 dalam sampel pemeriksaan. Pengulangan pemeriksaan Swab PCR tetap perlu dilakukan sesuai anjuran dari dokter atau tenaga medis yang menangani pasien

 Kita semua BISA mencegah COVID-19

Kita Bisa patuhi PROTOKOL KESEHATAN

Demi masa depan bersama


  di NEW NORMAL ..... 

 

LINDUNGI DIRI

LINDUNGI SESAMA

 

Comments